[MIFTAHUL JANNAH], [M.J] and [D.23.11.028], [2024] and [Profesi], [Ners] EFEKTIFITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG IGD RSUD H.A SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA. Jurnal Kesehatan Panrita Husada. (In Press)
![[thumbnail of KIAN MIFTAHUL JANNAH D2311028.pdf]](http://repository.stikespanritahusada.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIAN MIFTAHUL JANNAH D2311028.pdf
Download (873kB)
Abstract
ABSTRAK
Efektifitas Fisioterapi Dada Terhadap Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Ruang IGD RSUD H. Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba. Miftahul Jannah1, A. Nurlaela Amin2, Amirullah3.
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang berasal dari bakteri mycrobacterium tuberculosis (Muafiah, 2019) Tuberkulosis penyebab kematian ke-9 di dunia dan penyebab utama agen infeksius tunggal dengan peringkat di atas HIV/AIDS. TBC disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis, yang menyebar ketika orang yang sakit TB mengeluarkan bakteri ke udara misalnya dengan batuk.. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas (mukus berlebih). Ketidakefektifan bersihan jalaan nafas merupakan ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas. Fisioterapi dada adalah suatu cara terapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik respirasi. Tujuan penelitian yaitu Mampu melaksanakan efektifitas fisioterapi dada terhadap bersihan jalan napas tidak efektif
Jenis penelitian ini adalah diskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Populasi penelitian adalah semua pasien yang mempunyai penyakit Tuberkulosis Paru. Subjek dalam studi kasus adalah satu orang pasien dengan Tuberkulosis Paru dengan bersihan jalan nafas tidak efektif dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis: oksigenasi. Penelitian ini telah dilakukan di Ruang IGD RSUD H. Andi Sultan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba pada tanggal 13 Februari 2024- 15 Februari 2024 Berdasarkan analisa data didapatkan diagnosa keperawatan yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas. Maka intervensi yang diberikan adalah fisioterapi dada (clubbing, vibrasi dan perkusi). Implementasi dilakukan sebanyak 3-4 kali selama 3 hari. Evaluasi didapatkan bersihan jalan nafas meningkat sehingga masalah teratasi.
Adapun kesimpulan yaitu sesuai dengan hasil yang didapat pada pasien Tn. S tindakan fisioterapi dada dapat mengeluarkan sekret secara efektif hal ini sama dengan jurnal-jurnal terkait. Diharapkan untuk lebih diperhatikan lagi bagi tenaga kesehatan dalam melakukan asuhan keperawatan yang tepat dan dapat memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan dan memperhatikan perilaku kesehatan atau kebiasaan sehari-hari.
Kata Kunci: Fisioterapi Dada, Bersihan Jalan Napas, Tuberkulosis Paru
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email ojs.server@stikespanritahusada.ac.id |
Date Deposited: | 17 Jul 2025 06:29 |
Last Modified: | 17 Jul 2025 06:29 |
URI: | http://repository.stikespanritahusada.ac.id/id/eprint/45 |