HUBUNGAN POLA ASUH IBU TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

stunting. Indonesia menempati urutan ke 4 di dunia dan urutan ke 2 di Asia dengan kasus stunting terbanyak. Stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan balita lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Penyebab diantaranya yaitu pola asuh ibu, Pola asuh ibu yang kurang atau rendah memiliki peluang lebih besar anak terkena stunting dibandingkan orang tua dengan pola asuh baik.
Tujuan: Diketahuinya hubungan pola asuh ibu terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dengan jumlah populasi 85 balita stunting, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita stunting dan jumlah sample yaitu 35 responden. Cara pengambilan sample
menggunakan probability sampling dengan tehnik pengambilan sample yaitu simple random sampling. Analisis data yang dilakukan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov
Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh ibu memiliki pola asuh dengan kategori permisif sebanyak 16 (45,7%) responden, dan sebagian besar balita mengalami stunting sebanyak 28 (80,0%). Berdasarkan hasil uji Kormogolof Smirnov didapatkan nilai p
value 0,052 < 0,05, maka tidak ada hubungan antara pola asuh ibu terhadap kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kesimpulan dan Saran: pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Diharapkan bagi ibu yang memiliki balita untuk memperhatikan
asupan gizi serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dan rutin datang ke posyandu untuk mendeteksi secara dini kejadian stunting.

Kata Kunci: Stunting, Pola Asuh, Balita