IDENTIFIKASI FORMALIN PADA BAKSO BAKAR YANG DIPERJUAL BELIKAN DI SEKITAR LAPANGAN PEMUDA KOTA BULUKUMBA TAHUN 2024

Latar Belakang: Larutan formalin dianggap sebagai senyawa berbahaya karena uapnya yang beracun formalin mudah larut dalam air dan umumnya di distribusikan sebagai larutan 37% dalam air, larutan formalin 10% dalam air digunakan sebagai desinfektan dan untuk mengawetkan. Formalin sering digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan untuk
memperpanjang umur simpan. Secara umum, batas aman formalin dalam tubuh adalah 1 mg/L. penelitian pada bakso bakar dilakukan karena bakso bakar adalah salah satu jenis makanan yang popular dan rentan terhadap penambahan bahan kimia tertentu. Contoh kasus keracunan formalin yang pernah terjadi dimasyarakat menimpa 20 warga setelah mengonsumsi mie yang disajikan oleh salah satu warga. Efek yang ditimbulkan secara langsung yaitu secara tiba-tiba leher terasa sakit, diikuti rasa mual, muntah-muntah, dan diare. Setelah Balai POM DIY meneliti sampel mie tersebut hasilnya positif. Penelitian terhadap bahan tambahan pangan seperti formalin penting karena formalin adalah zat kimia berbahaya yang tidak seharusnya digunakan dalam makanan.
Tujuan: Diketahui adanya formalin pada bakso bakar yang diperjual belikan di sekitar Lapangan Pemuda Kota Bulukumba.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengujian laboaratorium untuk mengetahui keberadaan formalin pada bakso bakar dengan menggunakan metode pereaksi Schiff.
Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian yang dilakukan di Laboratorium kimia terpadu Stikes Panrita Husada Bulukumba pada tanggal 1-2 April 2024, menunjukkan bahwa dari total 5 sampel bakso bakar terdapat 2 sampel yang menunjukkan hasil positif.
Kesimpulan: setelah dilakukan penelitian dari total 5 sampel bakso bakar yang beredar di sekitar Lapangan Pemuda didapatkan 2 sampel bakso bakar yang positif mengandung formalin dan 3 sampel tidak mengandung formalin.

Kata kunci : Bakso bakar, Formalin, Reagen Schiff